Putri, Perjuangan Mencari Ayah untuk Pernikahannya
Langkat//Infosumut– Kisah haru datang dari Putri, seorang gadis berusia 20 tahun asal Desa Perlis, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Hidup tanpa kedua orang tua sejak kecil, ia harus menghadapi perjalanan panjang penuh emosi demi menemukan ayah kandungnya untuk menjadi wali dalam pernikahannya.
Putri kehilangan ibunya sejak kecil karena meninggal dunia, sementara sang ayah, Misno, meninggalkannya untuk merantau dan tidak pernah kembali. Sejak itu, ia diasuh oleh keluarga tetangga yang membesarkannya dengan penuh kasih sayang. Meskipun tanpa orang tua kandung, Putri tetap menjalani hidup dengan semangat, mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
Kehidupan Putri mulai berubah ketika ia menjalin hubungan dengan seorang pemuda bernama Muhammad Yusuf. Yusuf, yang dikenal baik dan pekerja keras, berniat serius menikahi Putri. Hubungan mereka pun semakin erat hingga akhirnya menggelar pertunangan yang disaksikan keluarga besar kedua belah pihak.
Namun, kebahagiaan Putri terguncang ketika ayah angkatnya mengungkapkan fakta bahwa ia bukanlah ayah kandungnya. Ayah angkatnya bercerita bahwa Putri dititipkan kepadanya oleh Misno, ayah kandung Putri, yang merantau mencari pekerjaan. Mengetahui hal ini, Putri merasa perlu mencari ayah kandungnya untuk menjadi wali nikahnya.
Berbekal informasi dari ayah angkatnya, Putri bersama Yusuf memulai perjalanan panjang ke Aceh Tamiang. Di sana, ia bertemu kerabat ayah kandungnya yang memberitahu bahwa Misno kini berada di Aceh Utara. Perjalanan dilanjutkan ke Aceh Utara, tempat di mana Misno bekerja menjaga kebun milik seorang anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Setelah melewati perjalanan yang melelahkan, Putri akhirnya bertemu dengan ayah kandungnya. Momen pertemuan itu penuh haru, dengan air mata mengalir di pipi Putri. “Ayah, maafkan Putri. Putri sudah lama mencari Ayah,” ucap Putri sambil memeluk ayahnya yang terlihat terkejut namun bahagia.
Misno pun meminta maaf atas masa lalu dan berjanji untuk hadir dalam pernikahan Putri. Meski awalnya khawatir soal biaya perjalanan, Putri bersikeras membawa ayahnya pulang bersama untuk memastikan ia hadir sebagai wali nikah.
Kisah Putri menjadi contoh perjuangan seorang anak untuk mendapatkan restu orang tua di momen penting hidupnya. Semangatnya menunjukkan bahwa cinta keluarga tetap menjadi prioritas, meski kehidupan tidak selalu berjalan sesuai harapan.
Semoga pernikahan Putri dan Yusuf menjadi awal baru yang penuh berkah, dengan kehadiran sang ayah sebagai wujud kasih sayang yang selama ini dinantikan.
