Medan, infosumut.co – Miris sekali perlakuan perpanjang tangan perusahaan pembiayaan (lesing) di Medan.
Saat Presiden RI Joko Widodo sedang disibukan dengan program membangun Negeri dalam Kunjungan Kerja (Kunker) ke Sumatera Utara, tiba pada sening petang (9/9) kemarin.
Tampak dimanfaatkan momen steril kunker Presiden RI oleh sekelompok Depkolektor Toyota Astra Finance (TAF) Medan yang kantornya terletak di Jl. Iskandar Muda No.15B, Merdeka, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara, berupaya rampas mobil debitur inisial IR (32).
Informasi yang dihimpun media ini, IR selaku debitur mengaku kesulitan sehingga dia menunggak angsuran selama dua (2) bulan memasuki bulan ke-tiga (3).
Sesal IR, kondisi dirinya yang sedang dalam kepailitan finansial, mengapa tidak mendapat perhatian dan pengertian oleh pihak TAF.
“Saya lagi lagi kesulitan, program kerja pun lagi macat semua. Tapi minta dispensasi dengan bayar dua (2) bulan gantung satu (1) bulan, masa tidak bisa,” terangnya saat dikonfirmasi, lalu menyebut jika membuat peraturan perusahaan jangan terlalu kaku.
Terpisah, Ketua tim depkolektor TAF yang mengaku bernama gultom mengatakan jika dia anggota Kodam I/BB bertugas di salahsatu Satuan Kerja TNI di Komando Distrik Militer (Kodim)
Hanya saja dia tidak merinci jelas, namun dengan tegas dia membenarkan perampasan hak debitur terhadap kreditur TAF yang mempekerjakan dia dan kelompoknya sebagai depkolektor tersebut sah secara hukum (kangkangi putusan pengadilan berwenang).
“Tidak bisa dibayar dua (2) bulan, ini nunggak tiga (3) bulan, jadi hatus kami ambil, kau panggil Polisi kalo kau keberatan,” katanya kepada IR (debitur). (*).