Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
DAERAH

Pengerajin Miniatur Mobil Dari Limbah Kayu  Terkendala Di Pemasaran.

72
×

Pengerajin Miniatur Mobil Dari Limbah Kayu  Terkendala Di Pemasaran.

Share this article
Simon Simarmata pengerajin miniatur dari limbah kayu sedang merakit miniatur mobil angkot di jalan Garuda II, Perumas Mandala, Medan. Sabtu (10/8/2024). Penjualan miniatur mobil miliknya terkendala di pemasaran.
Simon Simarmata pengerajin miniatur dari limbah kayu sedang merakit miniatur mobil angkot di jalan Garuda II, Perumas Mandala, Medan. Sabtu (10/8/2024). Penjualan miniatur mobil miliknya terkendala di pemasaran

Sumut|| Infosumut.co- Pardosi adalah nama satu toko dan galeri yang berukuran kecil menjual berbagai miniatur seperti Gitar, mobil- mobilan, perahu, Rumah adat rumah ibadah dan lain lain. Beralamat di Perumnas mandala jalan Garuda II, Medan.

 

Simon simarmata (60) pengerajin miniataur yang berasal dari desa Bage, kecamatan Pematang Silimahuta, kabupaten Simalungun. ia menekuni pekerjaannya sebagai pengerajin miniatur setelah menikah. sebelumnya saat tinggal di tanah karo ia bekerja di sebuah bengkel mobil.

Baca juga:https://infosumut.co/2024/08/10/dokter-aci-raih-penghargaan-cnn-indonesia-awards-2024-iwo-deli-serdang-

Simon menceritakan usaha pembuatan miniaturnya yang di mulai pada era 80 an. mulai dari ide, bahan yang digunakan, proses pengerjaan, harga satuan sampai pemasaran yang menjadi kendala saat ini.

 

“Awal mulanya ide membuat ini, tercipta berawal melihat mobil sudako (angkot) dan bemo, Zebra maupum espas di tahun 80 an dahulu” ucapnya Sabtu (10/8/2024)

 

Ia juga mengatakan Miniatur mobilnya pernah di beli turis mancanegara dari Amerika dan singapura sehingga miniatur buatannya tidak terhitung lagi berapa unit yang sudah terjual

 

” Tidak terhitung lagi berapa unit yang sudah keluar bahkan sampai ke luar negri. Seperti Amerika dan singapura. Saat itu saya masih berjualan di jalan stasiun kereta api menggunakan becak” jelasnya.

 

Bahan yang di gunakan untuk pembuatan miniatur merupakan limbah dari produksi mebel yang terbuang. Sementara proses pengerjaan tergantung dari jenis mobil yang di buat.Seperti mobil angkot Perharinya bisa 2 unit.

 

 “Saya menggunakan sisa serpihan atau potongan kayu yang terbuang dari pengerajin mebel. bukan berarti tidak bisa beli, tapi limbah itu kan terbuang jadi saya manfaatin. Proses pengerjaan tergantung motif mobil apa yang dibuat misalnya Bus,truk bisa sampai 3 hari , tapi kalau angkot satu hari pengerjaan bisa 2 unit.” jelasnya

 

Harga persatu nya bervariasi mulai dari Rp.50.000 ingga Rp.250.000,- dan alat yang di gunakan standard tukang kayu.

 

“Persatunya ada yang Rp. 250.000, Rp. 200.000 ada yang Rp.100.000 dan yang termurahnya Rp.50.000. Untuk alat kerja yang di gunakan Martel, gergaji, pensil, penggaris, lem dan kertas pasir.

 

Sementara untuk penjualan simarmata menyebutkan lumayan, hanya terkendala di pemasaran. karena dirinya hanya menjual di galeri kecil miliknya saja dan tidak di pasarkan keluar daerah. Ia mengatakan jika dijual keluar daerah pasti banyak yang berminat dan laku keras.

 

” Untuk pemasaran lumayanlah, cuma karena hanya satu tempat penjualan disini jadi kurang promosi. Tapi kalau keluar minat pembeli pasti ada sehingga saya tidak sanggup mengerjakan. Seperti tanah karo banyak peminat dan laku keras. Makanya saya lagi menyiapkan pesana miniatur mobil bus tanah karo seperti , Sinabung, sutra dan murni sebanyak 20 unit” jelasnya

 

Simon berharap perhatian pemerintah terkait ada yang membantu memasarkan dagangan miniaturnya. ia tidak hanya memproduksi miniatur saja, disaat waktu kosong ia menyambi sebagai tukang tambal ban dan bangunan untuk menambah penghasilan.

banner 325x300
banner 325x300
banner 325x300
banner 325x300
banner 325x300
banner 325x300
banner 325x300
banner 325x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *